Makalah Kewarganegaraan tentang Geostrategi
Disusun Oleh Muazzin, S.H.I
Alumni Al-Hilal Sigli Tahun 2015
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam juga
disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat dan
keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Dengan
kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan.
Dalam
rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan pada Program
Studi Hukum Ekonomi Syari’ah Mu’amalah PTI AL-HILAL SIGLI dengan ini penulis
mengangkat judul “Geostrategi”.
Dalam
penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalam
Penulis,
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang...................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan penulisan................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
geostrategi........................................................................
2
B.
Geostrategic
Indonesia dan keadaannya...........................................
4
C.
Konsep
geostrategic dan proses terbentuknya................................... 6
D.
Ketahanann
nasional.......................................................................... 7
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka
ragam, Negara Indonesia memiliki unsur - unsur kekuatan dan sekaligus
kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi
dan kaya akan sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa
dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanannya bangsa Indonesia tidak bebas dari
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan
regional maupun internasional. Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki
prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan
kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah
satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak pada wujud
wilayah nusantara.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Menjelaskan pengertian geostrategi
2.
Menjelaskan geostrategi
Indonesia dan keadaannya
3.
Menjelaskan konsep geostrategi dan proses terbentuknya
geostrategic setiap bangsa
4.
Menjelaskan ketahanan nasional
C.
Tujuan
penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah
disamping untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan
semua mahasiswa pada umumnya mampu memahami tentang geostrategi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Geostrategi ( Wawasan Nasional )
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional
dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi social,
budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional.
Geostrategi juga merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan
strategi. Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Di samping itu dalam merumuskan strategi perlu
memperhatikan kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan
regional maupun internasional. Geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan
geopolitik dalam negara (Poernomo, 1972), yang pada awalnya diartikan sebagai geopolitik
untuk kepentingan militer. Hal ini tentunya berkaitan dengan arti strategi itu
sendiri, yaitu ilmu atau seni tentang jenderal (the art of generalship).
Strategi itu sendiri semula banyak dikembangkan oleh kaum militer, yakni
bagaimana memenangkan perang. Namun kini istilah strategi lebih popular pula di
kalangan ekonom, industialis, bahkan para ahli pendidikan. Jadi pemikiran
strategi kini diartikan bagaimana kita akan memenangkan pasar untuk keperluan
produk kita dan sekaligus untuk meyakinkan kita bahwa bahan baku lebih terjamin
lebih lama (sampai lebih dari 20 tahun) dari awal perhitungan kita, serta
bagaimana kita menggunakannya seefektif mungkin (Pearson, 1990: 2).
Geostrategi diartikan sebagai metode atau
aturan-aturan untuk mewujudkan cita- cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan
keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman dan bermartabat. Sir Balford Mackinder (1861-1947), guru besar
geostrategi indonesia Universitas London teori yang dikembangkannya tentang
“geostrategi continental”, merupakan teori yang saat ini digunakan oleh
negara-negara maju maupun negara-negara berkembang (Suradinata, 2005:10).
Berdasarkan keterangan di atas, maka lebih lanjut geostrategi didefinisikan
sebagai kebijakan untuk menentukan sarana-sarana, untuk mencapai tujuan politik
dengan memanfaatkan konstelasi geografi. Sebagai akibatnya geostrategi menjadi
upaya menguasai sumber daya untuk tujuan kelangsungan hidup bangsa.
Penjelasan
Istilah
·
Geostrategi adalah suatu
strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi dan tujuan nasional.
·
Sistem kehidupan nasional
adalah himpunan berbagai kelemba-gaan hidup bangsa sebagai sistem
(ipoleksosbudhankam) seba-gai subsistem yang dilengkapi dengan norma, nilai dan
aturan
·
Ketahanan nasional adalah
kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan, ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengem-bangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman baik datang
dari luar maupun dari dalam
·
Cita-cita nasional kondisi
yang lebih cerah dimasa depan sesuai dengan keinginan luhur yang terkandung
dalam falsafah bangsa.
·
Kepentingan nasional dari
aspek keamanan dan kesejahteraan. Kepentingan nasional adalah kepentingan
bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas nasional bidang politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan.
·
Pembangunan nasional adalah
semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh negara atau pemerintah yang
bertujuan un-tuk mengadakan pembangunan fisik, sikap mental dan modernisasi
pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.
·
keamanan adalah suatu
kondisi yang dirasakan oleh masyarakat, mengenai ketenteraman, ketertiban,
keselamatan dan kemampu-an untuk mengadakan pertahanan.
·
Kesejahteraan adalah suatu
kondisi yang didapat oleh masyarakat dimana terdapat rasa kecukupan,
kecerdasan, kesehatan dan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan.
B.
Geostrategi
Indonesia dan Keadaannya
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional bangsaIndonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia
pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja
(kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer) dalam
rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak diduduki Belanda
(Basry, 1995: 50-51). Namun sayangnya gagasan beliau kurang/tidak dikembangkan
oleh para pejabat bawahan karena seperti kita ketahui wilayah NKRI diduduki
oleh Belanda pada akhir Desember 1948. Setelah pengakuan kemerdekaan pada tahun
1950 garis besar pembangunan politik kita adalah “nation and character
building”, yang sebenarnya merupakan pembangunan jiwa bangsa. Dapat pula
dikatakan bahwa geostrategi indonesia adalah memanfaatkan segenap kondisi
geografi indonesia untuk tujuan politik dan hal itu secara rinci dikembangkan
dalam pembangunan nasional (Suradinata, 2005:33; Armawi, 2005:1) Sifat-sifat
geostrategic Indonesia:
a. Bersifat daya tangkal.
Dalam kedudukannya sebagai konsep si penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan Negara Indonesia.
b. Bersifat developmental/pengembangan
Yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik,
ekonomi, social, budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
c. Anatomi ketegangan.
Perbedaan pengembangan pandangan sangat dipengaruhi doktrin politik
yang berlaku bagi masing-masingbangsa.
Keancaman dan
letak negara indonesia pada posisi silang memberikan pengaruh terhadap segenap
kehidupan bangsa. Pengaruh-pengaruh tersebut pada satu pihak memang menguntungkan,
namun di sisi lain pengaruh tersebut bisa merugikan, bahkan bisa mengundang
ancaman yang membahayakan negara. Dalam penyusunan strategis untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara, bangsa indonesia justru harus
memperhatikan dan memperhitungkan akan faktor-faktor yang tidak menguntungkan.
Dalam waktu berabad-abad, posisi silang telah menimbulkan proses akulturasi.
Gelombang-gelombang, bangsa-bangsa serta kebudayaan-kebudayaan yang masuk telah
menjadikan bangsa indonesia dalam wujud kebhinekaannya dewasa ini. Posisi
silang dengan segala akibatnya, memaksa kita memilih satu diantara dua
alternatif :
a.
Membiarkan diri terus menerus menjadi
objek lalu lintas kekuatan-kekutaan dan pengaruh-pengaruh, serta setiap kali
condong dan menguntungkan diri pada kekuatan/pengaruh yang terbesar atau,
b.
Turut serta mengatur lalu lintas
kekuatan-kekuatan atau pengaruh-pengaruh tersebut dengan ikut serta berperan
sebagai subyek.
Alternatif yang
kedua menuntut kemampuan bangsa indonesia menciptakan kekuatan sentrifugal.
Kuncinya ialah kemampuan untuk mengubah pengaruh atau kekuatan dari luar
menjadi kekuatan nasional yang dijadikan sebagai kekuatan sentrifugal. Kekuatan
yang dimaksud disini ialah kekuatan yang berisikan sifat-sifat fisik dan mental
yang tidak ekspansif. Pengaruh-pengaruh buruk akibat posisi silang dapat segera
menimbulkan ancaman-ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang
membahayakan identitas dan integritas bangsa. Pengaruh tersebut dapat dari
dalam maupun dari luar, secara langsung maupun tidak langsung. Untuk mengatasi
semua itu mutlak dilakukannya konsep ketahanan sosial yang berpedoman pada
wawasan nusantara.
C.
Konsep
Geostrategi dan Proses Terbentuknya Geostrategi Setiap Bangsa
Bila diperhatikan lebih jauh
kepulauan Indonesia yang duapertiga wilayahnya adalah laut membentang ke utara
dengan pusatnya di pulau Jawa membentuk gambaran kipas. Sebagai satu kesatuan
negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam
salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. , sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep
Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Dengan mengacu pada kondisi
geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari
strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.
Salah satu persyaratan mutlak harus dimiliki oleh sebuah negara adalah
wilayah kedaulatan, di samping rakyat dan pemerintahan yang diakui. Konsep
dasar wilayah negara kepulauan telah diletakkan melalui Deklarasi Djuanda 13
Desember 1957. Deklarasi tersebut memiliki nilai sangat strategis bagi bangsa
Indonesia, karena telah melahirkan konsep Wawasan Nusantara yang menyatukan
wilayah Indonesia. Laut Nusantara bukan lagi sebagai pemisah, akan tetapi
sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan
mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada bangsa yang secara eksplisit
mempunyai cara bagaimana ia memandang tanah airnya beserta lingkungannya. Cara
pandang itu biasa dinamakan wawasan nasional.
Sebagai contoh, Inggris dengan pandangan nasionalnya berbunyi:
"Britain rules the waves". Ini berarti tanah Inggris bukan hanya
sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Tetapi cukup banyak juga negara yang
tidak mempunyai wawasan, seperti: Thailand, Perancis, Myanmar dan sebagainya.
Indonesia wawasan nasionalnya adalah wawasan nusantara yang disingkat Wanus.
Wanus ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya
yang sarwa nusantara dan penekanannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungannya yang sarwa nusantara itu. Unsur-unsur
dasar wasantara itu ialah: wadah (contour atau organisasi), isi, dan tata laku.
Dari wadah dan isi wasantara itu, tampak adanya bidang-bidang usaha untuk
mencapai kesatuan dan keserasian dalam bidang-bidang:
·
Satu kesatuan wilayah
·
Satu kesatuan bangsa
·
Satu kesatuan budaya
·
Satu kesatuan ekonomi
·
Satu kesatuan hankam
Jelaslah disini bahwa Wanus adalah pengejawantahan falsafah Pancasila
dan UUD 1945 dalam wadah negara Republik Indonesia. Kelengkapan dan keutuhan
pelaksanaan Wanus akan terwujud dalam terselenggaranya ketahanan nasional
Indonesia yang senantiasa harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman.
Ketahanan nasional itu akan dapat meningkat jika ada pembangunan yang
meningkat, dalam "koridor" Wanus.
D.
Ketahanan
Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Kondisi atau keadaan selalu berkembang,
sementara bahaya dan ancaman selalu berubah-ubah. Oleh karena itu ketahanan
nasional tidak boleh statis, melainkan dinamis selalu dikembangkan dan dibina
agar memadai dengan perkembangan keadaan. Ketahanan nasional adalah tingkat
keuletan dan ketangguhan bangsa dalam menghimpun dan mengambangkan segala
kekuatan yang ada menjadi kekuatan nasional untuk mengatasi segala macam
ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang membahayakan bangsa dan
bernegara.
Konsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam
kehidupan sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh
berlandaskan falsafat bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional
dengan metode Astagatra. Ketahanan Nasional mempunyai aspek utama, yaitu Kesejahteraan
dan Keamanan. Kesejahteraan dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan
Nasional yang dapat dibedakan tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu,
mengusahakan terwujudnya Ketahanan Nasional hakikatnya merupakan satu proses
membentuk Kesejahteraan dan Keamanan buat negara dan bangsa. Ketahanan Nasional
hanya dapat terwujud kalau meliputi seluruh segi kehidupan bangsa yang biasanya
kita namakan aspek sosial kehidupan, meliputi Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial, Budaya dan Hankam. Juga meliputi aspek alam , yaitu Geografi, Penduduk
dan Kekayaan Alam. Di lingkungan Lembaga Ketahanan Nasional seluruh segi
kehidupan bangsa itu dinamakan Asta Gatra, terdiri dari Panca Gatra (Sosial)
dan Tri Gatra (Alam).
a. Bentuk-bentuk Ancaman Ketahanan Nasional
Ancaman di dalam negeri contohnya adalah pemberontakan dan subversi
yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.
Ancaman dari luar negeri contohnya adalah infiltrasi, subversi dan
intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invansi dari arat,
udara dan laut oleh musuh dari luar negeri.
b. Asas-asas Ketahanan Nasional
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasil, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut meliputi :
·
Asas kesejahtraan dan keamanan
Didalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan
dan keamanan ini biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap atau tidaknya
ketahanan nasional.
·
Asas menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan.
Aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
selaras, serasi, dan seimbang.
·
Asas kekeluargaan
Bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa
dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Kita harus bersama-sama mewujudkan ketahanan nasional karena dengan
ketahanan nasional kita telah berhasil mengatasi semua ancaman di masa lampau
sehingga Republik Indonesia selamat dari segala ancaman. Dan di masa depan
ketahanan nasional harus selalu kita pelihara agar dapat mencegah timbulnya
ancaman baru. Meskipun begitu tantangan-tantangan baru terus timbul dan harus
kita atasi.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma
eka karma) :
·
Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau
terbentuk dari masyarakat indonesia.
·
Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan
kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh
musuh dari luar negeri.
Konsepsi dasar Ketahanan Nasional
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia
dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan
alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional, yaitu :
1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a. Gatra ideology
b. Gatra Politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra social budaya
e. Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra
secara komprehensif dan integral.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Geostrategi adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan
kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor utamanya. Di samping itu dalam
merumuskan strategi perlu memperhatikan kondisi social, budaya, penduduk,
sumber daya alam, lingkungan regional maupun internasional. Geostrategi juga
merupakan cabang dari geopolitik yang berurusan dengan strategi. Geostrategi
adalah perumusan strategi nasional dengan memperhitungkan kondisi dan
konstelasi geografi sebagai faktor utamanya.
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional bangsaIndonesia. Konsepsi geostrategi Indonesia
pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 16 Juni 1948 di Kotaraja
(kini Banda Aceh) setelah menerima defile Angkatan Perang (militer) dalam
rangka kunjungan kerja ke daerah Sumatra yang belum/tidak diduduki Belanda
(Basry, 1995: 50-51).
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang
terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung
maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, dkk. 2006. Pendidikan
kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Makarim, N.A. 2004. Geostategi. [Online]. Tersedia: http://www.kompas.com/kompas-cetak/041228/utama
[19 September 2011].
Poerwowidagdo, S.J. 1999. Geoekonomi, Abstraksi ekonominya di
kepulauan RI.
[Online]. Tersedia: — [19 September 2011].
Srijanti, A. Rahman H. I., Purwanto S. K. 2008. Etika Berwarga
Negara. Jakarta: Salemba Empat.
Wikipedia Internasional. 2007. Geostrategi. [Online].
Tersedia:
0 komentar:
Post a Comment