Disusun Oleh Muazzin, S.H.I
Alumni Al-Hilal Sigli Tahun 2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa ta’ala, karena berkat rahmat-Nya kami
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Tentang Keindahan dan
Penderitaan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan
dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalam
Penulis,
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan
Penulisan............................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keindahan........................................................................
2
B.
Hubungan manusia dengan keindahan.............................................. 2
C.
Pengertian penderitaan...................................................................... 3
D.
Penderitaan dan perjuangan............................................................... 4
E.
Pengaruh penderitaan ....................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia dan penderitaan itu
berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam hidupnya.
Penderitaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang dialami oleh manusia.
Penderitaan ada yang berasal karena Tuhan dan
ada juga yang berasal karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan
penderitaan kepada manusia agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang
lurus yang telah ditentukan oleh Nya.
Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat
hikmah-hikmah yang positif yang bisa diambil oleh manusia untuk bisa merubah
hidup nya menjadi jauh lebih baik lagi .
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian keindahan
2. Menjelaskan hubungan manusia dengan keindahan
3. Menjelaskan pengertian penderitaan
4. Menjelaskan penderitaan dan perjuangan
5. Menjelaskan pengaruh penderitaan
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah agar kami semua
mahasiswa/I mampu memahami tentang keindahan dan penderitaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keindahan
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu
yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi
tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah. Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat,
objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna,
atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
Dalam
bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar
katanya adalah “benum”
yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”. Kata benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah
κάλλος, kallos, dan kata sifat
untuk “indah” itu καλός, kalos.
Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine,
keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
B.
Hubungan Manusia dengan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama
yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak
mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan
Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran
disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni.
Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang
diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat
terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua
bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam
itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh
merupakan persahabatan yang paling indah.
C.
Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal
dari kata Derita yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Penderitaan termasuk
realitas Dunia dan Manusia. Penderitaan ada yang ringan dan ada yang berat.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Bisa juga penderitaan menjadi energi untuk bangkit
dan menjadikan seseorang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Penderitaan juga
merupakan teguran Tuhan kepada Umat-Nya agar manusia sadar untuk tidak
berpaling dari-Nya. Sebelum penderitaan itu terjadi pada umumnya manusia telah
diberikan tanda, tanda itu dapat berupa mimpi dan lain sebagainya.
Tuhan telah menciptakan
manusia dengan segala kelebihannya dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Penderitaan itu dapat berkurang tergantung bagaimana manusia menyikapi
penderitaan itu. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang sedang dialaminya
akan segera menyadarkan dirinya untuk bertaubat kepada Nya dan pasrah terhadap
takdir yang telah ditentukan Tuhan terhadap diri nya, dan yakin bahwa kekuasaan
Tuhan jauh lebih besar dari dirinya. Kepasrahan itu yang membuat manusia
merasakan kedamaian dalam hatinya dan lama kelamaan akan berkurang penderitaan
yang dialaminya. Sesungguhnya Tuhan tidak pernah memberikan cobaan diluar batas
kemampuan umatnya.
Di dalam Al-Qur’an
maupun kitab suci agama lainnya banyak surat dan ayat yang menjelaskan tentang
penderitaan manusia dan peringatan kepada manusia akan ada nya penderitaan,
namun pada umumnya manusia kurang memperhatikan peringatan tersebut.
Dalam surat Al-Insyiqoq
ayat 6 dinyatakan bahwa Manusia ialah makhluk yang hidup nya penuh perjuangan.
Ayat tersebut dapat diartikan bahwa manusia harus bekerja keras untuk
kelangsungan hidup nya yaitu dengan cara menghadapi alam, menghadapi manusia
disekelilingnya dan tidak lupa untuk bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apabila manusia melalaikan salah satu nya akibatnya manusia akan menderita.
Penderitaan itu ada
yang fisik dan ada yang psikis. Penderitaan fisik dapat dihadapi dengan cara
medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis
penyembuhannya terletak pada kemampuan penderita menyelesaikan persoalan-persoalan
psikis.
D.
Penderitaan Dan Perjuangan
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan baik ringan maupun berat. Manusia harus berusaha untuk
mengurangi penderitaan semaksimal mungkin atau bahkan menghilangkannya sama
sekali.
Manusia hidup ditakdirkan
bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga untuk menderita. Karena itu manusia
hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidupnya adalah bagian dari rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis, harus berusaha mengatasi kesulitan
hidupnya. Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri
yang berusaha merubahnya.
Pembebasan penderitaan
pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup dengan cara berjuang menghadapi
tantangan hidup dalam alam sekitar, masyarakat sekitar, dengan waspada disertai
doa kepada Tuhan agar terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya
bisa merencanakan segalanya Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia dapat
menyebabkan penderitaan bagi manusia itu sendiri.
E.
Pengaruh Penderitaan
Setiap penderitaan yang
dialami oleh seseorang membawa pengaruh baik positif maupun negatif.
Sikap positif yaitu
sikap optimis dalam menghadapi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan.
Sedangkan sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak
dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian
dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman
estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut
benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk
dan warna
Tidak semua penderitaan
yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang
mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa
yang telah kita perbuat. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada
penyebabnya.
Agar manusia tidak
mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan
kelakuannya baik kepada sesama manusia, alam sekitar , maupun kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar
batas kemampuan umatnya
DAFTAR PUSTAKA
Widyo Nugroho, Achmad Muchji. 1996. Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta : Universitas Gunadarma
Wirawan, Sarlito.1991.
Psikologi Remaja. Rajawali Press. Jakarta
Mawardi, Nur Hidayati. Ilmu alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar,Ilmu
BudayaDasar.Bandung : Pustaka Setia. 2007
0 komentar:
Post a Comment